![]() |
ilustrasi mahasiswa internasional sedang belajar|foto: Kompas.com |
Nexismedia – Kebijakan terbaru dari Pemerintah Amerika Serikat kembali mengejutkan dunia pendidikan. Pada akhir Mei 2025, Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio mengumumkan bahwa visa pelajar internasional jenis F, M, dan J untuk sementara dihentikan. Alasannya: peninjauan ulang terhadap sistem imigrasi dan keamanan nasional.
Namun, bagi ribuan mahasiswa Indonesia, kebijakan ini bukan hanya soal visa. Ini soal mimpi. Banyak yang sudah mengantongi Letter of Acceptance (LoA) dari kampus ternama di Amerika dan bahkan mendapat beasiswa. Semua persiapan nyaris selesai. Tapi kini, masa depan mereka jadi tanda tanya besar.
Respon Cepat Pemerintah Indonesia
Pemerintah Indonesia melalui Kemendikbudristek bergerak cepat. Data mahasiswa yang terdampak mulai dihimpun secara rinci mulai dari program studi, kampus tujuan, hingga status beasiswanya. Langkah ini menjadi dasar untuk menawarkan solusi konkret dan tidak sekadar menenangkan.
Salah satu opsi yang kini dibuka adalah melalui Sampoerna University Jakarta, yang bekerja sama dengan University of Arizona dalam program dual degree. Artinya, mahasiswa tetap bisa kuliah di Indonesia dengan kurikulum dan standar akademik Amerika, dan pada akhirnya tetap memperoleh gelar dari AS.
Bahkan, Sampoerna University membuka jalur khusus tanpa seleksi tambahan bagi mahasiswa yang sudah memiliki LoA dari universitas di AS.
Kenapa Ini Penting?
1. Karena waktu tidak menunggu.
2. Karena mimpi tidak harus menyeberang samudra.
3. Dan karena solusi harus konkret, bukan wacana.
Dengan program ini, mahasiswa bisa tetap melanjutkan pendidikan tanpa kehilangan momentum. Jika kebijakan visa AS kembali dibuka di masa depan, mereka juga dapat memindahkan kredit dan melanjutkan studi ke kampus asal.
sumber: hukumonline.com | indonesia.go.id
Posting Komentar